Budaya mudik sudah menjadi kewajiban masyarakat urban untuk dilakukan
setiap tahunnya, mudik di indonesia bukanlah hal yang asing, mudik
sudah menjadi suatu Fenomena di Indonesia, dan mudik merupakan
kesenjangan sosial yang sudah melekat turun temurun yang dilakukan oleh
masyarakat di Indonesia setiap menjelang hari Raya Lebaran ke kampung
halaman mereka.
Mudik juga mencerminkan masyarakat Indonesia yang banyak merantau di
daerah lain, kenyataannya di dunia ini hanya Negara Indonesialah yang
mempunyai tradisi mudik setiap tahunnya.
Dalam kepercayaan masyarakat Bima mudik di istilahkan dengan kata
“Lamba Rasa” yang berarti berkunjung ke kampung halaman, masyarakat Bima
yang kerja atau tinggal di luar bima seperti di Jawa, Jakarta, dan
daerah lainnya yang berada di Indonesia, lamba Rasa merupakan kewajiban
yang harus mereka lakukan, Lamba Rasa tidak mengukur seberapa kayanya
orang, tetapi nilai Silaturahmi itulah yang dipercaya oleh masyarakat
Bima tidak dapat dinilai dengan materi.
Lamba Rasa mempunyai nilai emosional yang begitu melekat di hati
masyarakat Bima dalam pandangan masyarakat Bima lamba Rasa bukan hanya
raga yang Lamba Rasa tetapi hatipun juga wajib Lamba Rasa.
Banyak Bima perantauan yang telah lama tinggal diluar daerah Bima,
bila mereka sudah berumur berpesan kepada anak dan cucu mereka “Lao
Lambaku Dana Ro Rasa, Kawaraku Dana Ra Ngana kai Mori Ndai” yang
berarti “pergilah bersilahturahmi ke kampung halaman, ingatlah tanah
kelahiran kita.
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !