Uma Solud - Kota Bima, Dalam beberapa pekan terakhir, di sepanjang jalan Bandeng di luar pasar Bima Kota banyak pedagang bengkoang. Ada pedagang yang sengaja membuat kios semipermanen, ada juga yang hanya menggelar dagangannya di tepi jalan, untuk menjajakan dagangan mereka.
Buah yang biasa dibuat rujak dan berasa segar itu kini memang banyak ditanam petani di wilayah Woha dan Wawo. Para pedagang itu juga selalu muncul pada musim panen raya bengkoang seperti saat ini. Apalagai produktivitas bengkoang kali ini meningkat, maka para pedagang pun bertebaran.
Salah seorang petani bengkoang di Desa Wawo Raba, Juleha (40) Jum`at (24/05/2013) kemarin, mengatakan, panen bengkoang tahun ini cukup ramai. Sebab, banyak petani yang menanam bengkoang, dan mereka menanam secara bersamaan. Karena itu, pada saat panen, produksi bengkoang terlihat banyak. “Tahun ini panen bengkoang sangat memnuhi pasaran” kata Juleha.
Bengkoang Bima terkenal dengan rasanya yang manis sehingga diminati banyak orang. Berdasarkan pengamatan Uma Solud, harga buah tersebut di tingkatan pedagang sangat bervariasi.
Bengkoang kualitas sedang dijual dengan harga Rp 5.000 - Rp 6.000 satu ikat (isi 5-7 buah). Bengkoang kualitas super Rp 8.000 - Rp 10.000 per ikat.
Bengkoang kualitas sedang biasanya memiliki ukuran kecil, karena dipetik dari batang bagian bawah, sedang kualitas super dipetik dari batang bagian paling atas. Namun keduanya sama-sama memiliki rasa manis dan empuk.(AG)
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !