Uma Solud – Kota Bima, Akibat panen raya tahun 2012 kemarin,
pasokan garam melimpah ruah. Sehingga harga garam di pasar lokal pun anjlok melorotnya
harga garam petani disebabkan rendahnya harga beli garam di wilayah Sulawesi.
Selama ini, sekitar 40 persen produksi garam di Bima diserap di wilayah barat
Indonesia itu.
Mukhtar (49) petani
garam asal Sondo Sia, Sila yang biasa menjual garam di Pasar Kota Bima, menuturkan "Kalau harga di Sulawesi murah
biasanya mempengaruhi ke daerah lainnya," katanya.
Dengan kondisi itu, Mukhtar berharap pemerintah melakukan intervensi pasar serta mampu menekan harga minimal garam untuk wilayah Sulawesi Rp 1.100 per kilogram. Sebab, dengan naiknya harga di Sulawesi, berpotensi menaikkan harga garam petani. "Bayangkan saja, untuk biaya kirimnya saja Rp 300 per kilo," katanya kepada Uma Solud Selasa (16/01/2013).
Mukhtar menduga murahnya garam di wilayah Sulawesi karena persaingan antar-perusahaan pemasok. Saat ini, tiga perusahaan garam lokal dan swasta menjadi pengatur stabilitas harga garam di sana, yakni PT Budiono. Tak heran, harga garam lebih murah. "Ditentukan saja HET (harga eceran terendahnya) minimal Rp 1.100 per kilo oleh pemerintah," katanya memberi saran.(SM)
Dengan kondisi itu, Mukhtar berharap pemerintah melakukan intervensi pasar serta mampu menekan harga minimal garam untuk wilayah Sulawesi Rp 1.100 per kilogram. Sebab, dengan naiknya harga di Sulawesi, berpotensi menaikkan harga garam petani. "Bayangkan saja, untuk biaya kirimnya saja Rp 300 per kilo," katanya kepada Uma Solud Selasa (16/01/2013).
Mukhtar menduga murahnya garam di wilayah Sulawesi karena persaingan antar-perusahaan pemasok. Saat ini, tiga perusahaan garam lokal dan swasta menjadi pengatur stabilitas harga garam di sana, yakni PT Budiono. Tak heran, harga garam lebih murah. "Ditentukan saja HET (harga eceran terendahnya) minimal Rp 1.100 per kilo oleh pemerintah," katanya memberi saran.(SM)
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !