..dan roda kehidupan terus berputar.
Kalimat di atas bukan berasal dari saya, tapi seorang Edward Cole. Siapa dia?sebentar lagi akan saya ceritakan:)
Tidak seperti biasanya, semalam saya mengalami insomnia. Bingung mau
ngapain..iseng-iseng saya obrak-abrik beberapa film yang ada di kamar.
Mau nonton film action?udah malem…tetangga bisa ngamuk denger suara
dar-der-dor! Film horor?malam jumat ciiinnn…kalau ada yang nemenin saya
nonton, gimanaaaa?!! Film drama penuh intrik dan air mata?hadeuuuhh…otak
saya lagi mumet,jangan deh! Dan pilihan saya pun jatuh pada film ringan
& cerdas ini….
Berawal dari pertemuan dua orang kakek yang bebeda karakter..status
sosial..dan pandangan dalam melihat kehidupan. Tapi sayangnya mereka
memiliki dua kesamaan, yaitu sama-sama mengidap penyakit kanker stadium
akut..dan sama-sama dirawat dalam satu kamar di sebuah Rumah Sakit.
Mereka adalah Edward Cole dan Carter Chambers.
Edward (Jack Nicholson) adalah seorang milyarder, uang
bukan masalah buatnya. Menjadi pribadi yang flamboyan..sombong..dan
keras kepala? Aah,,itu sudah pastiii! Sementara Carter (Morgan Freeman)..dia
hanyalah montir biasa yang penuh kesederhanaan dan sangat sayang dengan
keluarga. Perbedaan sifat yang sangat mencolok ini membuat Edward dan
Carter sering bertengkar juga saling sindir di awal-awal pertemuan
mereka. Ya, di Rumah Sakit milik Edward lah mereka bertemu……
Apa yang Anda rasakan ketika tahu, bahwa umur Anda tinggal beberapa bulan lagi?
Sedih?sudah pasti!
Tapi seperti kata nenek moyang yang bijak, pasti ada hikmah di setiap
kejadian…dan itulah yang dirasakan oleh kedua kakek ini. Memiliki nasib
yang sama (sama-sama tahu akan segera meninggal maksudnya..) membuat
Edward dan Carter menjadi akrab dan saling mendukung selama mereka
dirawat di RS. Hingga pada suatu malam, Carter membuat daftar keinginan,
hal-hal apa saja yang ingin dia lakukan sebelum dia pergi untuk
selama-lamanya….
Terlalu sederhana!
Kira-kira itu gambaran reaksi Edward saat pertama kali membaca bucket list milik Carter yang ditulis dalam selembar kertas kecil berwarna kuning..dan Edward pun sedikit merevisinya.
Terjun payung, balapan dengan mobil shelby, pergi ke Mesir, mendaki
pegunungan Himalaya, mencium wanita tercantik di dunia……hmmm, sepertinya
seru dan gila! Dan petualangan mereka pun dimulai.
Sebuah perjalanan yang singkat, namun penuh makna. Karena mereka bisa
belajar kembali akan hidup yang selama ini telah mereka jalani. Edward
dengan segala harta yang dimiliki namun ternyata dia miskin akan kasih
sayang, hidupnya hampa. Sementara Carter yang secara tiba-tiba mengakui
bahwa perasaannya kepada sang istri mulai berbeda…
Sudahkah Anda menemukan kebahagiaan dalam hidup?dan sudahkah hidup Anda memberikan kebahagiaan untuk orang lain..?
Dua pertanyaan itulah yang ingin mereka jawab, sebelum terlambat…
Dialog-dialog cerdas namun penuh filosofi mengalir dalam film ini.
Ringan dan tanpa menggurui. Ada kekocakan tersendiri yang kadang
menggelitik. Ditambah akting dari kedua aktor senior ini yang menurut
saya tidak perlu diragukan lagi. Namun sayang, saya belum mampu menjawab
dua pertanyaan tentang kehidupan itu…..
Bagi yang belum menonton, film ini sepertinya pas untuk mengisi akhir
pekan Anda setelah seminggu dipusingkan oleh hal-hal yang bikin ruwet.
Silahkan datang ke rental VCD atau ke rumah Pak RT (kalau Pak RT punya,
pinjem ajaaa!). Ke rumah saya juga boleh, asal jangan lupa cendera
matanya:D
Oya, satu hal yang mulai saya percayai (walaupun baru sedikittt..hehehe), bahwa setelah mata tertutup..hati akan terbuka.
Tapi yang cukup mencengangkan dan sekaligus membahagiakan adalah ketika
sang aktor beberapa kali mengucapkan ikon Indonesia yaitu kata"Sumatra"
dan "Kopi Luwak".
(dari berbagai Sumber)
Home »
Entertainment
» The Bucket List, Kita Hidup..Kita Mati..
The Bucket List, Kita Hidup..Kita Mati..
Written By Fahrurizki on 19 Sep 2012 | 00.32
Label:
Entertainment
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !