Pengembangan Wisata Alam Tambora Bersama Masyarakat Lokal

Pengelolaan pariwisata alam pada gunung tambora belum terkelola sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku. Kawasan wisata gunung Tambora  yang merupakan primadona wisata di pulau Sumbawa  pada saat ini masih dikelola oleh Pemerintah Kabupaten Bima dan kabupaten Dompu, Tambora merupakan  objek wisata budaya, Taman Prasejarah letusan gunung tahun 1815. Hal yang sama terjadi di kawasan wisata pulau Satonda yang menyimpan berbagai keelokan tersendiri dengan danau air asinnya. Padahal ketiga objek wisata tersebut termasuk ke dalam kawasan Tambora.

Selain objek-objek wisata tersebut, pengelolaan wisata telah pula dilakukan di Pulau Moyo yang merupakan tujuan utama wisatawan. Kegiatan wisata yang ditawarkan pada lokasi ini adalah wisata alam  dan wisata tradisional, bila Tambora juga di kembangkan seperti pualau Moyo khusus, dimana para pelajar, mahasiswa dan pecinta alam biasa memanjat tebing dan camping di area ini. 

Pada lokasi ini Tambora telah disediakan fasilitas berupa jalan trail wisata sepanjang 6 km, shelter, pos jaga. Masih diperlukan penataan lokasi dan penambahan fasilitas wisata lainnya, terlebih jika akan dikembangkan menjadi salah satu objek wisata andalan pulau Sumbawa. Penataan jalan masuk ke dalam lokasi wisata perlu menjadi prioritas penanganan, agar kenyamanan pengunjung dapat lebih terjaga.

Masyrakat yang menghuni di kakai gunungpun siap membantu untuk menjadi Guide atau penunjuk jalan menuju puncak, dan merekapun (masyarakat) bisa mendapatkan upah dan tips yang lumayan besar. Makanya perlu pengelolaan yang serius untuk Tambora, karena masyarakat sekitar juga ikut membantu dalam pelestarian alamnya.

Taman Nasional Tambora memiliki beragam potensi wisata alam yang bisa “dijual”sebagai objek kunjungan wisata. Namun dengan mempertimbangkan aspek aksesibilitas, keunikan, kelangkaan, dan daya tarik yang dimiliki oleh masing-masing objek, maka pengembangan wisata alam pada kawasan Tambora harus diprioritaskan untuk menyambut 2 Abad letusan gunung Tambora.(AF)