Di era modernisasi ini, pendidikan merupakan kebutuhan mutlak
untuk menjadikan kehidupan yang lebh baik. Kiranya, prinsip itulah yang
dipegang Ibu Mina (41) warga Pane, Kelurahan Pane, Kecamatan Rasanae Barat. Betapa tidak? ibu dari lima anak ini
mampu menyekolahkan dua anaknya hingga tingkat SMA hanya dengan mengandalkan
berdagang sapu lidi.
Dia berkeliling menawarkan dan
sekaligus mengantar sapu pesanan warga. Dengan di bantu oleh Tina (16) anak ke
tiganya, Ibu Mina terus menjajakan sapu lidinya di kampung-kampung.
"Ada saja yang beli, lumayan buat makan sehari-hari dan sisanya ditabung buat sekolah anak," ungkapnya saat berbicara dengan KM Uma Solud Senin (17/09/2012).
Menurutnya, berdagang sapu lidi telah dilakoninya sejak 12 tahun silam, kala itu harga per ikat hanya Rp 1.500. Sekarang harganya mencapai Rp 12.000 per ikat. "Harganya bedah, kalau dulu masih banyak, sekarang sudah sulit," ujarnya.
Demi melihat dua anaknya lulus SMA, membuat semangat Ibu Mina menggelora. Maka tak salah, perempuan ini banting tulang menjual sapu lidi, meski kini mulai tergerus dengan produk dan model sapu dari bahan sintetis.
"Selama masih ada yang beli, saya akan terus bikin. Sebelum meninggal, saya hanya ingin melihat dua anak saya lulus sekolah dan semoga bisa kuliah," harapnya sambil mengatur sapu lidi dagangan. (AF)
"Ada saja yang beli, lumayan buat makan sehari-hari dan sisanya ditabung buat sekolah anak," ungkapnya saat berbicara dengan KM Uma Solud Senin (17/09/2012).
Menurutnya, berdagang sapu lidi telah dilakoninya sejak 12 tahun silam, kala itu harga per ikat hanya Rp 1.500. Sekarang harganya mencapai Rp 12.000 per ikat. "Harganya bedah, kalau dulu masih banyak, sekarang sudah sulit," ujarnya.
Demi melihat dua anaknya lulus SMA, membuat semangat Ibu Mina menggelora. Maka tak salah, perempuan ini banting tulang menjual sapu lidi, meski kini mulai tergerus dengan produk dan model sapu dari bahan sintetis.
"Selama masih ada yang beli, saya akan terus bikin. Sebelum meninggal, saya hanya ingin melihat dua anak saya lulus sekolah dan semoga bisa kuliah," harapnya sambil mengatur sapu lidi dagangan. (AF)
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !