keberadaan pengemis semakin marak
ditemukan, khususnya di kawasan pasar. Mereka dengan mudah bisa ditemukan di
sejumlah pasar dan pusat keramaian lain. Dari pantauan lapangan di beberapa
pasar tradisional, keberadaan pengemis tampak semakin menjamur. Hanya bermodalkan
sebuah ember kecil atau bahkan hanya tadahan tangan, mereka beraksi meminta
belas kasihan pengunjung untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Seperti dituturkan CK (37) seorang wanita paruh baya yang ditemui di Pasar Kota Bima, Selasa (12/09/2012) kemarin. Menurutnya, ia rela mengantar suaminya yang dalam keadaan cacat untuk meminta-minta di pasar. Ini dilakuanya untuk memenuhi kebutuahan keluarga yang semakin tinggi.
"Mau kerja apa lagi dek, suami saya hanya bisa meminta belas kasih orang lain, ditambah lagi di rumah ada tiga orang anak dan satu kuliah," ujarnya saat diwawancarai secara tersembunyi oleh KM Uma Solud. Apakah pengemis sudah menjadi profesi pekerjaan di Kota Bima ini?.
Sementara itu, Ani (30) warga Pane dari pengunjung pasar mengatakan bahwa keberadaan pengemis saat ini tampak terlihat dimana-mana dan semakin banyak. Di satu sisi, keberadaan mereka dirasakan mengganggu. Beberapa pengunjung juga tampak takut saat berpapasan dengan mereka. "Kita minta pemerintah melakukan tindakan sehingga keberadaan pengemis tidak ada lagi, dan mereka bisa melakukan sebuah usaha selain mengemis," ujarnya.
Dan juga banyak modus mereka untuk
mengemis dengan berbagai macam alasan mereka katakan kepada targetnya. Dan jam-jam
tertentupun mereka beroperasi ada yang berjalan malam hari pagi hari dan
apalagi siang hari semakin banyak. Dan ada juga mengemis hanya untuk memenuhi
cicilan kredit mereka.(FN)
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !