Air Irigasi Sawah Petani Jatibaru Kurang Lancar
Written By Unknown on 23 Feb 2014 | 16.51
Kecamatan Asakota merupakan bagian dari wilayah Kota Bima, yang berbukit-bukit dan berada di daerah Gunung Jatibaru dan Ule. Mata pencaharian masyarakat adalah bercocok tanam. Kecamatan Asakota merupakan salah satu sentra Jagung dan kacang-kacangan.
Selain itu, masyarakat di Jatibaru Kecamatan Asakota juga bercocok tanam padi. Belum adanya pengaturan pengairan yang terpadu menjadi kendala dalam pertanian padi sehingga hasilnya pun kurang maksimal.
Masyarakat di Kelurahan Jatibaru selama ini mengandalkan hujan untuk bercocok tanam padi walaupun memiliki sumber air. Permasalahan pengairan timbul karena saluran irigasi yang tanggulnya berupa tanah tidak dapat mendistribusikan air secara merata di lahan mereka. Sawah di bagian hulu mudah diairi sementara di bagian hilir kesulitan mendapatkan air.
“dulu bendungan di Kecamatan Asakota sangat banyak di beberapa titik dan menampung air untuk beberapa bulan, tapi sekarang bendungan banyak yang jebol akibat banjir dan kurang perawatan,” kata Faisal (42), Minggu (23/02/2014) kemarin, petani asal kelurahan Jati Baru.
Saluran air bertanggul tanah tersebut sering mengalami kebocoran dan rusak di kala hujan sehingga banyak sawah tidak terairi, terlebih di musim kemarau. Pengairan yang tidak merata mengakibatkan konflik berkepanjangan di masyarakat. Mengairi sawah selalu berujung pada pertengkaran, perkelahian dan permusuhan karena masyarakat berebut mendahulukan sawahnya untuk diairi. Air yang biasanya menjadi penyejuk menjadi sumber pembakar amarah di wilayah persawahan Asakota.
Label:
Sosial
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !